Tambang nikel yang ada di Kepulauan Raja Ampat udah keterlaluan. Ada tiga pulau yang viral yang menjadi lokasi penambangan yaitu Pulau Gag, Pulau Manuran dan Pulau Kawe. Saya mencoba berpikir positif kalau lokasi tambang itu jauh dari kawasan wisata bahari Raja Ampat yang kita kenal.
Ternyata Raja Ampat itu kecil dan ketiga pulau yang udah keliatan dikeruk (dari citra satelit Google Map) dekat dengan kawasan konservasi. Yang paling parah adalah Pulau Kawe, pulau terdekatnya Wayag, kawasan wisata paling iconic di Raja Ampat.
![]() |
Pulau Manuran 🥲 |
Ternyata Raja Ampat itu kecil dan ketiga pulau yang udah keliatan dikeruk (dari citra satelit Google Map) dekat dengan kawasan konservasi. Yang paling parah adalah Pulau Kawe, pulau terdekatnya Wayag, kawasan wisata paling iconic di Raja Ampat.
![]() |
Pulau Kawe yang sudah dikeruk, deket banget sama Wayag, jaraknya hampir sama kayak dari Sanur ke Nusa Penida |
![]() |
Pulau Gag. Ini pulau kecil banget, nikel yang ditambang sebanding kah sama nilai kerusakannya? |
Beberapa waktu lalu saya sempat business trip ke Batam dan Bintan, kalau di lihat dari jendela pesawat kedua pulau ini ya sudah hancur sih sama aktivitas tambang, terutama bauksit. Sama halnya dengan pulau pulau lain di timur Sumatera macam Kepulauan Lingga, Bangka dan Belitung yang udah rusak karena tambang timah. Penambangannya pun udah sejak jaman kolonial Belanda.
Tapi penambangan di Raja Ampat kali ini bener bener keterlaluan. Ya memang otonomi daerah, ya memang kita dituntut cari cuan buat nambal defisit anggaran. Tapi gak juga ngerusak kawasan bahari penting di dunia ini. Apalagi ngeruk di daerah sensitif macam Papua. Njiiir, akan makin banyak orang yang antipati sama pemerintah.
Dan pulau-pulau yang ditambang itu kecil banget. Emang seberapa besar sih nilainya njiiir. Gak sebanding sama kerusakan alamnya. Kalau dari pariwisata gak cukup cuan, murahin tiket ke Raja Ampat. Siapa sih yang gak mau travelling ke sana? Labuan Bajo aja ramai karena pariwisata.
Penambangan nikelnya sudah lama, dan baru viral sekarang. Ini sama kejinya dengan Belanda yang ngerusak kepulauan timur Sumatera dengan tambang bauksit dan timahnya.
Kalau caranya begini, kayaknya memang lebih bijak masih pakai kendaraan berbahan bakar fossil. Setidaknya, nyuntik minyak di Duri atau di Bojonegoro gak sampe semerusak kayak di Morowali atau di Raja Ampat, HANYA DEMI NIKEL!!
Pak Presiden, stop kejahatan lingkungan ini!!! #SaveRajaAmpat
Komentar
Posting Komentar