Pendakian Gunung Wilis jalur Pulosari Kabupaten Madiun

 

Padang sabana jalur pendakian Wilis jalur Pulosari Madiun

Gunung Wilis Gunung Wilis sering juga disebut Gunung Liman adalah titik temu enam kabupaten di Jawa Timur yaitu Kabupaten Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek. Kali ini, saya bersama teman saya Habsy berkesempatan menjelajahi Gunung Wilis melalui jalur Afdeling Pulosari, Kare, Madiun.

Jalur pendakian ini yang menjadi saksi bisu sejarah penting kejayaan perkebunan kopi Kandangan di era Hindia Belanda, bahkan ada yang bilang perkebunan kopi Kandangan adalah salah satu yang terbesar pada masanya di Asia Tenggara. 

Saya berangkat dari Jakarta menggunakan bis Sinar Jaya, Jakarta-Blitar turun di terminal Madiun. Sebenarnya pendakian kali ini saya ingin kemping semalam. Namun karena bis telat sampai di Madiun, mau gak mau pilih tektok.

Perkebunan warga di kaki Gunung Wilis

Jarak antara basecamp dengan batas hutan-perkebunan lumayan jauh. Kalau berjalan kaki jarak pulang pergi antara basecamp dengan puncak Wilis bisa mencapai 25 km. Saran saya lebih baik menggunakan ojek sampai ke Pos Afdeling Pulosari. Lumayan memangkas jarak tempuh pendakian.

Melewati jalur perkebunan warga

Sepertinya kejayaan perkebunan kopi Kandangan mulai sirna. Nyaris tak terdengar Kopi Kandangan di tengah gempuran kopi Gayo, kopi Flores dan sebagainya. Tapi sisa sisa kejayaannya masih ada, seperti bekas pabrik dan vila vila perkebunan yang sering di sewakan ke masyarakat.

Vila Perkebunan Kandangan bangunan peristirahatan yang sudah eksis sejak era kolonial

Pos Afdeling Pulosari

Mungkin banyak yang belum familiar dengan istilah afdeling. Afdeling adalah pembagian administratif tingkat III di pada masa era kolonial Hindia Belanda. Jadi karena wilayah perkebunan itu luas banget, afdeling ini kayak nama nama kecamatan dalam satu Kabupaten. 

Di daerah ini pula, jalur yang dipilih oleh Panglima Sudirman untuk bergerilya melawan Belanda.

Gunung Wilis memiliki banyak puncak, punggungan bukit dan lembah. Bentuknya yang sedemikian rupa menjadikan gunung ini sebagai sumber air penting bagi Kali Madiun dan Kali Brantas. Gunung ini juga diabadikan menjadi nama kereta, Argo Wilis yang menghubungkan Bandung dengan Surabaya.


Melalui jalur perkebunan kopi

Pos Pangangonan

Sampai kami di padang sabana pertama Pos Pangangonan dengan ketinggian 1.600 mdpl. Namanya mungkin berasal dari angon yang artinya memelihara. Kayaknya ini tempat buat menggembala hewan ternak, karena padang rumputnya lumayan luas dan dekat dari perkebunan. Mungkin ya,, ini hanya karangan saya belaka 👀

Oh ya, disini saya ketemu beberapa anak SMA yang sedang menikmati pagi.
bertemu akamsi (anak kampung sini) di Pos Pangangonan

Sabana Pos Pangangonan berlatar Puncak Wilis

Sabana yang ada di jalur pendakian Gunung Wilis mirip sekali dengan Bukit Anak Dara yang ada di Lombok. Jalur sabana ini sering disebut dengan Geger Sapi yang artinya punggung sapi. Sekilas memang mirip punggung sapi karena kanan kiri jalur ini adalah jurang.

Padang sabana di punggungan jalur pendakian Madiun yang dikenal dengan geger sapi

Geger Sapi, berlatar Gunung Hargokalangan

Jalur pendakian Wilis ini sangat nyaman, tidak terlalu teknikal. Sumber air hanya tersedia di Pos Afdeling Pulosari, jadi para pendaki harus membawa air dari bawah. Buat yang suka trail run, cocok banget.
di jalur Purwosari dapat ditemukan tugu batas Kabupaten Madiun dan Kabupaten Nganjuk

Jamur yang bentuknya unik


Tugu perbatasan Ponorogo - Nganjuk


Watu Tulis

Sayangnya, pas udah sampai kawasan puncak, cuaca yang tadinya cerah jadi berawan. Pemandangan epic Wilis jadi penuh dengan kabut. Tapi syahdu banget.

Tidur nyenyak banget, walaupun cuma 10 menit

Kalau cerah keren banget nih pemandangan di belakang, sayangnya kabut

Akhirnya sampai titik tertinggi Gunung Wilis, di Puncak Liman

Karena gerimis, berteduh dulu di gubuk yang ada di Puncak Liman

Download GPX Pendakian Gunung Wilis jalur Pulosari Kabupaten Madiun

Peta Pendakian Gunung Wilis

Komentar