Ibu yang cantik, demikianlah arti dari Inerie, gunung tertinggi di Pulau Flores yang terletak di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Saya terpesona pada pandangan pertama, ketika tahun 2021 mengunjungi bukit Watu Nari Wowo yang berhadapan langsung dengan megahnya Inerie. Suatu hari nanti saya harus menggapai puncaknya, demikian isi hati saya saat itu.
Tiga tahun berlalu, akhirnya saya berkesempatan kembali lagi ke Ngada. Kalau tahun 2021 perjalanan saya berawal dari Maumere, maka di tahun 2024 ini saya memulai dari Labuan Bajo, di ujung barat Flores.
Di Labuan Bajo, saya menyewa motor beat dengan tarif Rp. 100.000 perhari. Seru sekali mengendarai motor sendirian menyusuri TransFlores. Jarak rute Labuan Bajo - Ngada sekitar 260an km yang dapat ditempuh (seharusnya) 7 jam. Tapi realitanya, pasti molor karena saya berhenti di beberapa tempat.
Tahun 2019 saya pernah menyusuri Trans Sumbawa, dari Pototano di ujung barat sampai ke Sape di ujung timur. Kalau lihat di peta, kedua pulau ini memiliki bentuk yang sama, memanjang dari barat ke timur. Keduanya juga memiliki jalan lintas, Trans Sumbawa dan Trans Flores yang kondisi jalurnya lebar dan mulus. Namun perbedaan utama dari kedua jalan ini adalah konturnya. Jika Trans Sumbawa relatif datar dan sebagian besar menyusuri pesisir pantai, maka Trans Flores lebih berliku karena harus melewati bagian tengah pulau yang konturnya pegunungan.
melihat ke arah timur, pegunungan yang tiada habisnya 😢 |
Lepas dari kota Labuan Bajo jam 4.30 pagi, saya sudah disambut dengan jalanan berliku naik turun. Motor yang saya pakai adalah Beat matic sewaan. Kalau dipakai sendirian sih sudah lebih dari cukup 😂. Karena saya gak terlalu mahir manuver nyetir di jalanan model gini, kecepatannya ya sangat lambat.
Sekian lama melewati jalan berliku, akhirnya bisa menemukan jalan lurus dan datar. Matahari mulai menampakan sinarnya, persawahan menghampa luas dengan kabut yang seringkali melintas. Yaaa saya tiba di Lembor yang terkenal dengan lumbung padinya Flores. Kombinasi matahari terbit, kabut, sawah dan jalan yang mulus membuat saya berhenti sejenak untuk ngedrone.
pemandangan matahari terbit persawahan di Lembor |
Agrowisata Ngalor Kalo di persawahan Lembor |
Lho di NTT ada sawah? Waah banyak yang terlalu menggenalisir NTT sebagai wilayah tandus. Flores adalah pengecualiannya, sebagai pulau yang terletak di busur dalam, pulau ini memiliki banyak gunung api aktif. Ya tau sebdiri, di mana ada gunung api, pasti daerah itu subur. Flores diselimuti hutan hujan tropis yang masih sangat terawat. Air di Flores cukup melimpah, buktinya, banyak air terjun yang dapat ditemui di pulau ini.
Perjalanan saya lanjutkan menuju Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai. Selepas Lembor jalan kembali berlika liku dan naik turun. Seringkali kabut pekat menutupi jalan dan membuat saya harus hati-hati. Di beberapa titik Trans Flores saya jumpai bekas longsor dan perbaikan jalan. Bersyukur banget saya mengurungkan niat saya berangkat dari Labuan Bajo jam 8 malam supaya bisa sampai Bajawa pagi 😂. Gak kebayang seremnya lewat jalan ini malam malam.
The next flat route, Cancar. Tempat yang dikenal dengan sawah berpola jaring laba-laba ini menandakan saya sudah mendekati kota Ruteng, ibukota Manggarai. Berhubung waktu masih pagi, saya menyempatkan diri mampir buat melihat the spider web