Ibu yang cantik, demikianlah arti dari Inerie, gunung tertinggi di Pulau Flores yang terletak di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Saya terpesona pada pandangan pertama, ketika tahun 2021 mengunjungi bukit Watu Nari Wowo yang berhadapan langsung dengan megahnya Inerie. Suatu hari nanti saya harus menggapai puncaknya, demikian isi hati saya saat itu.
Tiga tahun berlalu, akhirnya saya berkesempatan kembali lagi ke Ngada. Kalau tahun 2021 perjalanan saya berawal dari Maumere, maka di tahun 2024 ini saya memulai dari Labuan Bajo, di ujung barat Flores.
Sebenarnya, Gunung Inerie terletak di Kabupaten Ngada, di luar kota Bajawa. Bajawa adalah ibukota Kabupaten Ngada, sama halnya dengan Purwokerto ibukota dari Banyumas. Akses paling enak kalau ke Bajawa adalah dengan pesawat, tapi muahal 😅. Maka saya lebih memilih sewa motor, dan pakai perjalanan darat Labuan Bajo - ke Bajawa.
Oh ya sebelumnya saya sudah janjian dengan guide saya, Om Santos yang memang tinggal di kaki Gunung Inerie. Om Santos (IG : @inerie_mountain_guide bilang kabari saja kalau sudah sampai ke rumahnya di daerah Langa, selatannya Bajawa. Tapi saya sudah bilang kalau saya ingin bernostalgia dulu di Bukit Watu Nari Wowo. Bukit ini menurut saya adalah tempat terbaik menikmati pemandangan Gunung Inerie selain Bukit Wolobobo. Watu Nari Wowo pernah saya kunjungi saat ke Flores tahun 2021.
Plis gunakan nama Bukit Watu Nari Wowo jangan avatar |
Oh ya orang-orang menyebutnya bukit ini adalah Bukit Avatar. Tapi plis lah, jangan bikin nama aneh aneh, gunakan nama lokal, jangan kayak penamaan Bukit Teletabies nya Bromo yang ngehek itu!
Gunung Inerie berbentuk kerucut sempurna |
Bukit terjal berselimut sabana |
sampai ditemenin sama pengelola Bukit Watu Nari Wowo. |
Puas menikmati Watu Nari Wowo, saya langsung ke rumah Om Santos. Karena pendakian ke Ineria kali ini tektok, saya menginap dulu di rumah Om Santos. Kami akan memulai pendakian sekitar jam 02;30 WITA supaya bisa menikmati sunrise. Walaupun cukup sederhana tapi saya nyaman sekali tidur di rumah Om Santos. Sama kayak kebanyakan orang Flores, Om Santos sangat ramah, selalu menan.
Saatnya Pendakian
Dari rumah Om Santos kami motoran ke titik start pendakian di rumah seorang warga (detailnya lihat peta di bawah post ini). Tidak ada loket simaksi pendakian Inerie, jadi saya percayakan segala halnya ke Om Santos. Di rumah itu tersedia banyak tongkat kayu yang bisa dipinjam buat pendakian nanti.
Gunung Inerie memiliki ketinggian 2,245 m diatas permukaan laut. Dari sisi manapun, gunung ini terlihat berbentuk kerucut sempurna. Jadi sudah tergambar ya, kalau pendakian gunung ini sangat melelahkan 😅.
Jarak pendakian dari bawah sampai puncak sejauh 3,13 km dengan akumulasi elevasi 1.100 meter. Baik jarak, EG, maupun kondisi jalurnya bener-bener mirip kayak Gunung Guntur di Garut. Jalurnya sih tanah dan agak berbatu, mirip kayak mendaki jalur Gunung Sempana di Lombok.
melewati Batu Pintu |
Untungnya Om Santos mengatur waktu pendakiannya masih gelap, jadi gak terlalu capek. Walaupun tampak terjal, jalur pendakiannya dibuat zigzag. Oh ya angin saat itu kenceng banget, dan kabut datang silih berganti.
Sampai di area puncak, Om Santos mengajak saya istirahat dulu di area kawah. Kata Om Santos, kita kecepetan sampai puncak sementara hari masih gelap 😅.
Akhirnya sampai juga di Puncak Inerie |
menikmati sunrise dari puncak tertinggi Flores |
Sama kayak Rinjani, banyak warga negara asing yang mendaki ke Puncak Inerie |
Sah ya gaes, puncak tertinggi Flores |
para guide bobo di bebatuan yang miring, hampir gak ada area datar di Inerie kayaknya 😅 |
Next time harus kesini dalam kondisi cerah |
jalur turun berpasir dan lebih curam. Jadi serasa turun pakai eskalator, karena pasir yang bergerak mengantar kita ke bawah 😅 |
nah jalur naiknya kayak begini lah, mirip kayak Gunung Sempana di Lombok tapi agak berkerikil |
Gunung ini memang belum banyak yang kenal, tapi pemandangan dari puncak Inerie sangat indah. Kita bisa melihat Kota Bajawa, Gunung Ebulobo dan Laut Sawu di sisi selatan.
- Lakukan pendakian saat musim 'baik' jangan pas musim hujan. Info dari guide saya, paling enak mendaki Inerie itu antara April - Oktober.
- Gunakan jasa guide lokal. Gunung ini sangat curam, beberapa bagian di jalurnya bersebelahan jurang yang dalam.
- Lebih baik tektok karena nyaris gak ada tempat datar buat kemping. Kalau pengen dapet sunrise, naik dinihari. Kemarin saya butuh waktu 3 jam pendakian santai.
- Gunakan perlengkapan mendaki yang proper, jaket, jas hujan, sepatu, makanan dan minuman yang cukup (gak ada sumber air/warung di atas)
Komentar
Posting Komentar