Gak Nyangka, Kucing Kesayangan Harus Operasi Sesar

Koharu hamil besar, dengan rambut di sekitar perut yang sudah saya cukur

Gak lama setelah Mutis disteril drama perkucingan yang sesungguhnya baru dimulai. Koharu, hamil yang ketiga kalinya (kelahiran pertama akhir Juli 2022 kelahiran kedua akhir Februari 2023). Kelahiran ketiga ini, sumpah kecolongan. Rencana setelah kelahiran kedua, kucing betina blue solid ini harus disteril.

Kehamilan Koharu yang ketiga ini memang agak aneh. Ukuran perutnya lebih besar dibandingkan kehamilan sebelumnya. Tapi walaupun ukurannya besar, Koharu masih super duper aktif. 

Hingga pada tanggal 5 Agustus 2023, jam 9 malam, Koharu mulai nampak tanda tanda kelahiran. Dia mulai anteng, ngeong-ngeong manja, dan perutnya mulai ngendon kebawah. Btw waktu kelahiran pertama, 5 bayi Koharu berceceran. Ada di ruang tamu, dapur, kamar tidur. Belum lagi jejak jejak cairan ketuban dan darah membekas kemana-mana.  Makanya di kelahiran kedua, Koharu harus di kandangin.

Di kandang, air ketuban Koharu pecah dan lumayan deras. Tapi sama sekali gak ada tanda tanda kontraksi. Biasanya, 1-2 jam langsung mbrojol. Lah kok udah jam 12 belum ada yang keluar. Karena ngantuk, akhirnya saya tinggal tidur dan berharap besok pagi udah bisa lihat kitten-kitten yang lucu.

Minggu pagi, perut Koharu masih besar, gak ada kitten yang lahir, dan di bagian bokongnya, nampak bekas ketuban yang masih basah. Waduuuh, ga  bahaya ta. Saya langsung konsul ke temen yang masih kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan dan cerita kondisi Koharu.

Jawabannya?

"Lo harus panik wan"

Njiiir, wkwkwkwk. Karena calon drh sudah bertitah demikian, mulailah saya browsing soal ketuban kucing keluar, kitten belum mbrojol. Dan mostly, memang saya harus panik. Karena pasti ada sesuatu yang membuat kucing gak lahir-lahir padahal ketuban sudah lama pecah. Kemungkinan besar, ada janin yang lemah/mati sehingga menghambat proses kelahiran janin yang lain.

Saya langsung membawa Koharu ke klinik hewan tempat Mutis kemarin disteril. Dokter menyarankan Koharu di USG. Saya iyakan, wes ra mikir piro duite.

Dokter memeriksa janin Kohari, asli bisa bisanya tau ini tulang, itu denyut jantung, ini janin. dsb dsb

Fix, ada janin bermasalah dan Koharu harus dioperasi sesar. Whaaat, baru tau saya kucing bisa disesar 😂. Gak bisa pake BPJS kah?
Saya diminta ttd inform consent dan diberitahu estimasi biaya. Tanpa pikir panjang, saya setuju saran dokter untuk tindakan operasi sesar. Saya lebih memilih keselamatan Koharu yang sudah menemani saya selama di Bali dan akhirnya di bawa ke Jakarta.

Proses operasi gak terlalu lama, mungkin sekitar satu jam mulai dari pembiusan sampai pembersihan. Saya memilih menunggu di klinik dengan perasaan cemas.

Salah satu perawat mendatangi saya sambil memberi tahu kalau 1 kitten Koharu mati. Sesuai prediksi awal, kitten mati ini lah yang menyebabkan tidak terjadi kontraksi padahal air ketuban pecah. Total ada enam anak Koharu. Wuedyaaan, nambah 5 kitten Mainecoon. 
Akhirnya kalian bisa mbrojol nak, tapi sayang Koharu masih semaput karena efek obat bius

Kitten yang mati membengkak akibat minum air ketuban. Kitten inilah yang menghalangi saudara lainnya mbrojol. Sayang sekali ya, sedih banget ada yang gak bertahan

Jam 6 sore saya jemput Koharu dan anak-anaknya pulang. Karena Koharu masih sempoyongan dan tidak memungkinkan untuk menyusui, akhirnya saya pisahkan anak-anaknya ke dalam dus sepatu supaya hangat. 
Semoga kalian sehat-sehat dan bisa tumbuh besar ya