Malam Penuh Petir di Suryakencana

Ini entah berapa kali saya ke Gunung Gede. Tapi yang pasti ini perdana saya ingin mewujudkan keinginan bermalam di Alun - Alun Suryakencana. Seringnya saya lari trail sih. Ketika saya ditempatkan di luar Jawa, nyaris tidak ada keinginan sedikitpun ke gunung ini. Yang saya tau di media sosial, Gunung Gede terlalu ramai. Bahkan di jalur tertentu, harus mengantri. itu di media sosial ya.....

Kali ini saya pergi dengan Sunu, mahasiswa statistik yang saya kenal ketika pendakian Merbabu Jalur Thekelan.  Jumat malam, Kami menumpang mobil temen kantor yang juga pergi ke Pangrango via Cibodas tapi mereka ngetrail. Karena mobilnya dari Bekasi, saya dan Sunu menunggu di Cawang. 

Sampai Cibodas dini hari, saya langsung beristirahat. Untuk registrasi taman nasional, saya dan Sunu sudah mendaftarkan diri secara online. Sementara teman teman saya yang lari trail registrasi on the spot.

Pos Registrasi Resort Cibodas
Ternyata kalau regitrasi online, kami harus menunggu jam kantor buka pukul 08:00. Yaaah padahal saya pengen sepagi mungkin berangkat dari Cibodas. Sementara yang daftar offline bisa lho bebas jam berangkatnya. Belum lagi, pendaftar online harus periksa kesehatan dengan tambahan biaya Rp. 20.000. Wadaw, mungkin ini yang mengakibatkan banyak pendaki/pelari trail Gunung Gede Pangrango yang lebih milih daftar offline.
sambil nunggu buka, nongkrong di warung

Ceki ceki kesehatan, kena biaya tambahan 😞

yeaa ketemu Mas Dewan yang juga mau ngetrail ke Pangrango

Mampir Telaga Biru

Cuaca saat kami berangkat itu bagus banget. Bahkan di Rawa Gayonggong, Gunung Pangrango terlihat amat jelas.
Gunung Pangrango keliatan jelas

Berhubung perjalanan kali ini agak santai, kami pun menyempatkan diri mampir ke Curug Cibeureum. Ternyata jaraknya lumayan jauh dari pertigaan jalur pendakian 🤣 pantes suaranya ga kedengeran. Ternyata curugnya ada dua. 
Curug Cibeureum
Gunung Gede Pangrango adalah lokasi favorit para pelari trail buat latihan. Aksesnya deket dari Jakarta, elevasinya tinggi tapi tergolong ramah, dan pemandangan alamnya bagus. Beberapa kali saya bertemu dengan teman teman trail. 
Ketemu Mas Arif, sesama peserta Mantra Summit Chalange 2022

Di Pos Air Panas cuaca mulai mendung. Awan gelap mulai menutupi langit. Ini pasti hujan sih gak mungkin enggak. 

Masuk Pos Air Panas

Beruntung, hujan lebat turun saat kami tiba di Pos Kandang Badak. Kandang Badak adalah percabangan jalur menuju Puncak Pangrango dan ke Puncak Gede. Kami berteduh di bawah terpal warung sambil menunggu reda. Sejujurnya, rencana kami kalau cerah adalah juga mengunjungi Puncak Pangrango. 

Berteduh di Kandang Badak

Hujan Deras Menjelang Puncak Gede
Sayangnya niat itu kami urungkan karena hujan yang lama berhenti. Karena takut kesorean, kami memutuskan tetap berangkat ke Puncak Gede dan berkemah di Alun Alun Suryakencana. 
Hujan semakin deras selepas Kandang Badak. Cerukan di jalur pendakian berubah menjadi aliran sungai. Sunu beberapa kali ketiduran dan berhenti di tengah jalur, tapi langsung saya bangunkan. Dalam kondisi diam dalam suhu dingin di ketinggian gunung, akan sangat berisiko terkena hipotermia, maka yang perlu dilakukan adalah gerak dan gerak. Saya sempat 'marahi' Sunu yang mulai tertidur dalam kondisi berdiri, supaya tetap bergerak.
Sampai kami tiba di Puncak Gede, hujan masih deras dan langit masih gelap. Keinginan foto foto di Tugu Puncak Gede sudah tidak ada lagi 😂. Yang ada di kepala saat itu hanyalah segera beristirahat dan mengganti pakaian basah. Kami pun melanjutkan turun ke camp ground Alun Alun Suryakencana
Tiba di Alun Alun Suryakencana, hujan mulai mereda. Kali ini kabut turun menyelimuti salah satu bagian terindah di Gunung Gede. Tenda sudah didirikan dan saatnya melunaskan keinginan buat tidur-tiduran. 

Menyangrai Pakaian Basah
Aseeeeeem,, semua pakaian ganti & sleeping bag, basah gaess. Pelajaran berharga, kalau kalian naik gunung, barang bawaan yang terbuat dari kain wajib dibungkus dengan kantung plastik . Alat pelindung tubuh yang kering hanya ada emergency blanket. Celana panjang pun basah. Ini kemping paling gak nyaman pokoknya. 
Langkah darurat pun akhirnya saya lakukan. Karena kondisi sudah gelap dan aturan tidak memperbolehkan membuat api unggun di Gunung Gede Pangrango, saya berusaha mengeringkan pakaian yang basah dengan cara disangrai menggunakan nesting & kompor. Walaupun konyol, tapi cara ini lumayan ampuh mengurangi kadar air di pakaian. Uap air mengepul pekat, pertanda bahwa hujan tadi sore benar-benar lebat, sampai pakaian di dalam tas carrier yang terlindung raincoat pun basah.

"Disko Ajeb Ajeb" di Suryakencana
Hujan kembali turun dengan deras pada malam hari, kali ini disertai petir. Awalnya kilatan cahaya dan suara petir ada di kejauhan. Semakin malam, petir semakin dekat dengan Gunung Gede. Suara menggelegar dan kilatan cahaya datang silih berganti. Posisi tenda kami walau berada di tepian Alun Alun Suryakencana , lokasinya tetap terbuka. Sempat kepikiran mau pindah lokasi atau sekalian berlindung di shelter Rei yang baru saja diresmikan. Tapi udah mager parah.
Untuk mengurangi ketegangan karena kilatan lampu dan suara petir, kami nonton film yang sudah di download pakai hpnya Sunu. Film apa yang ditonton? KUNTILANAK 3 gaesss. Bangst bener dah nih bocah, di atas gunung begini bisa bisanya nonton film horror. Tapi untungnya Kuntilanak 3 itu film horor yang failed. Gak ada serem seremnya sama sekali 👀
Hujannya bener bener gak berhenti sampai pagi.  Keinginan ke Puncak Gede kembali nyaris nihil, males banget pokoknya. 
Menjelang jam 6 pagi hujan mulai mereda. Ketika saya membuka pintu tenda, jreeeeng pelangi sudah hadir di ufuk barat Alun-Alun Suryakencana. Epic
Pelangi menyambut pagi kami di Suryakencana
Karena masih gerimis dna petir sudah tidak ada, kami masih bertahan di dalam tenda. Kami melanjutkan nonton film horror di HP Sunu. 
Masih lanjut nonton horor woi

Mencari air

Lensa kamera sampai berembun

Shelter Arei di Alun Alun Suryakencana

Untuk menu sarapan kali ini adalah spagethi. Sebenernya kalau pendakian pas weekend para pendaki gak perlu repot repot bawa perlengkapan masak & makan karena banyak warung yang jual makanan & minuman di Alun-Alun Suryakencana. 
Menu Spagetti

Masak dulu laah

Jadiii

Nyam nyam
Semakin siang awan semakin hilang dan matahari mulai bersinar terik. Sambil masak dan makan, saya menjemur sleeping bag dan pakaian saya yang basah karena hujan kemarin. 
Jemur dulu

Packing packing

Pas pulang malah cerah

Gerbang Pos 2 Pendakian Gunung Gede Jalur Gunung Putri sebelum hancur karena gempa Cugeunang