Cerita Ke Puncak Ciremai Jalur Pendakian Apuy

Kawah Puncak Ciremai

Saatnya merealisasikan impian ke puncak tertinggi Jawa Barat, Gunung Ciremai 3078 MDPL. Soal nama, banyak yang salah kaprah sebenernya dengan menyebut Ci Remai, dalam bahasa Sunda, Ci sendiri artinya sungai. Padahal, ejaan aslinya adalah Ceremai,

Suasana di dalam bus tujuan Bantarujeg Majelengka

Dari Jakarta, saya naik bus jurusan Bantarujeg, Majalengka. Bus ini melewati rute Jakarta Barat - Tol Cipali - Jatiwangi - Majalengka - Maja - dan terakhir di Bantarujeg. Sayangnya perjalanan saya tidak begitu lancar, di KM 100 ban depan sebelah kiri bus yang saya tumpangi pecah. 
Bannya pecah gaes

Untung saja bus tidak oleng. Bus berhenti di lajur 2. Dan kami tambah beruntung karena bus berhenti diantara truk-truk yang juga sedang bermasalah sehingga dapat dengan mudah mendapatkan bantuan. Proses pergantian ban memakan waktu 30 menit dan kami melanjutkan perjalanan.

Karena tujuan saya adalah Basecamp Apuy, titik berhenti terdekat adalah terminal Maja. Di terminal kecil ini, teman saya Azis sudah menunggu dengan motornya. Kami langsung tancap gas menuju basecamp Apuy yang lokasinya dekat dengan salah satu objek wisata terkenal di Majalengka, yaitu Terasering Panyaweuyan.


Nah karena baru pertama kali ke Gunung Ceremai, kami hanya mengandalkan navigasi dari Google Map saja. Ternyata basecampnya jauh banget. Salah pilih jalan pula, lewat Terasering Panyaweuyan jalannya kecil sempit dan lumayan curam. Berbeda dengan kebanyakan gunung lainnya di Jawa Tengah, basecamp Apuy lokasinya lumayan jauh dari desa. 

BUAT APA REGISTRASI ONLINE WOOOY
Azis, bocil Purbalingga yang menemani saya dalam pendakian kali ini

Dua hari sebelumnya saya sudah registrasi online di website resmi Taman Nasional Gunung Ciremai. Jumlah pendaki yang diijinkan registrasi minimal empat orang. Selesai melakukan pembayaran lewat transfer bank, saya mendapatkan kode booking. 

BGSTnya booking online ini gak ada guna gaes, wkwkwk. Ketika saya ke pos registrasi, petugas ngasih beberapa lembar kertas seperti asuransi, pemeriksan kesehatan (tapi gak diperiksa, wkwkwkwk) retribusi masuk kawasan, retribusi pengelolaan basecamp dan KUPON MAKAN di salah satu basecamp dengan total Rp. 70.000 perorang tanpa menjelaskan rincinya. Ada satu pendaki lain yang belum registrasi online juga dikenakan tarif yang sama. WTF terus gunanya registrasi online apaan ? 

Setelah pengecekan list barang bawaan, mulailah perjalanan kami mendaki jam 12:15 WIB.
Checklist : Done


Fotoan dulu

Cuaca berawan, sejuk dan menyenangkan pokoknya. Burung-burung berkicau merdu, pokoknya syahdu sekali awal pendakiannya.  Jalur pendakian Apuy adalah yang tersingkat menuju Puncak Ciremai dibandingkan jalur pendakian lain. Basecampnya sendiri sudah berada di ketinggian 1500-an mdpl. 

Bascamp Apuy – Pos 1 Berod melewati jalur yang konturnya belum terlalu curam dan sebenarnya bisa dilalui motor. Malah di sebagian jalur ada bekas aspal. Gak ada ojek ya gaes, jadi pendakian dari basecamp full jalan kaki. 

Jalur menuju Pos 1

Masih ada aspal nya

Yeay Pos 1 

Pos 1 Arban – Pos 2 Tegal Pasang jalur setapak diselingi akar-akar tanaman udah mulai nanjak tapi gak curam-curam amat, hutannya semakin lebat. 
Hutannya makin lebat

Pos 2 Tegal Pasang

Pos 2 Tegal Pasang – Pos 3 Tegal Masawa (1 jam) sama seperti segmen sebelumnya, jalur setapak diselingi akar-akar tanaman udah mulai nanjak tapi gak curam-curam amat, hutannya semakin lebat. 

Pos 3 Tegal Masawa

Pos 3 Tegal Masawa – Pos 4 Tegal Jamuju (45 menit) 
Pos 3 ke pos 4 udah mulai nanjak agak curam, jalur mulai pararel dengan Jalur Palutungan, hanya dipisahkan sebuah lembah.

Pos 4 Tegal Jamuju

Pos 4 Tegal Jamuju – Pos 5 Bayangan. 
Sayang sekali karena mendung mulai tebal, kami memutuskan mendirikan tenda di Pos 5 bayangan yang letaknya tidak jauh di bawah pos 5 Sanghyang Rangkah. Benar saja, begitu tenda sudah jadi, hujan mulai turun. 
Hujan memaksa kami berkemah di Pos Bayangan 5

Tapi lumayan nyaman bermalam di Pos 5 bayangan, tanahnya datar walaupun kapasitasnya tidak terlalu banyak menampung tenda. 

Kami summit jam 4 pagi. Kondisi langit masih tertutup awan, bintang tidak terlihat dan berharap sampai puncak cuaca cerah.

Jalur summit Ciremai

Mulai dekat dengan Puncak

Tapi, angan-angan tidak sesuai dengan kenyataan. Di puncak angin malah makin menggila. Kabut pekat menyelimuti kawasan puncak bahkan kawah Ciremai yang begitu dekat, sama sekali gak terlihat. Btw, kami salah satu rombongan pertama yang berhasil sampai Puncak Ceremai saat itu.

Akhirnya sampai juga di puncak Ciremai

Kawah Ciremai yang mulai nampak

Karena cuaca yang sepertinya kemungkinan kecil akan cerah, akhirnya kami memutuskan turun. Kami mampir ke Goa Wallet yang merupakan sumber air di jalur pendakian Ciremai.

Goa Walet


Goa Wallet


Di dalam Goa Walet

Sumber air di Goa Walet

Sayangnya, di dalam Goa Walet ini aromanya agak pesing. Artinya ada pendaki yang pipis di deket sumber air 😓.
Percabangan : Kiri Jalur Palutungan, Kanan Jalur Apuy

Semi sabana 😝

Kondisi Pos 5, sepertinya hanya pos 1 dan pos 5 di jalur pendakian Apuy yang ada bangunannya

Oh iya kalau sudah selesai turun dan lapor ke petugas jaga, kita akan dikasih sertifikat semacam ini

Namanya tulis sendiri ya!!


Sayang, gelang ini harus dikembalikan ke Pos Registrasi 😑