Kehidupan di NTT masih membekas. Seminggu yang lalu saya masih bisa menikmati birunya langit dan keringnya suasana di Kupang. Sayang sekali, di akhir Juni saya harus mutasi ke Denpasar. Sebagai pegawai salah satu instansi vertikal di negeri ini, harus siap risiko ditempatkan dimana saja dengan jangka waktu yang tidak menentu. Syukurlah, mutasi kali ini saya ditempatkan di Bali, penempatan ketiga saya selama bekerja.
Bali seolah tiada habis keindahan alamnya. Meski soal ukuran pulau ini tergolong kecil, tapi keindahan alam yang tersimpan sangat luar biasa. Memang, banyak tempat lain di Indonesia yang lebih indah dari Bali. Tapi soal kenyamanan, Bali juaranya. Warganya sangat ramah dan masih tetap memegang teguh budaya ke dalam kesehariannya. Kombinasi keindahan alam dan keunikan budaya inilah yang menyebabkan ketenaran Pulau Bali melebihi daerah lain di Indonesia, bahkan termasuk Indonesia sendiri.
Tidak perlu waktu lama untuk mendapatkan sahabat-sahabat yang baik. Bahkan sebelum saya pindah ke Bali, beberapa teman kantor ikut membantu saya mencari kost. Weekend ini, mereka mengajak saya mendaki salah satu puncak tertinggi di Bali, Gunung Batukaru.
Kebanyakan orang berpikir, Bali identik dengan pantai yang bagus dan sinar matahari yang terik. Jangan salah, Bali juga memiliki dataran tinggi yang tidak kalah indah. Salah satu dari gunung tersebut adalah Batukaru. Gunung yang terletak di Kabupaten Tabanan ini memiliki ketinggian 2276 meter di atas permukaan laut. Gunung Batukaru merupakan gunung vulkanik tidak aktif yang diselimuti hutan lebat.
Jalur Pendakian Pujungan |
Baru lepas dari loket sudah disuguhkan tanjakan :') |
Di beberapa tanjakan bahkan harus meniti akar |
100% jalur pendakian Pujungan melalui hutan yang cukup lebat. Tidak perlu khawatir kepanasan. Jalur pendakian berupa tanah, nyaris tidak ada jalur berpasir. Selama perjalanan, kami tidak menemukan sumber mata air.
akar-akar pepohonan membentuk tangga pendakian |
Di beberapa tempat terdapat tempat ibadah, sahabat saya yang beragama Hindu sembahyang disini
kebersamaan ketika makan malam |
Lautan awan hingga Kaldera Batur di ujung sana |
Matahari mulai menyinari Gunung Batukaru |
Di Puncak Gunung Batukaru terdapat sebuah pura bernama Pura Pucak Kedaton. Sepanjang perjalanan sering kali kami berjumpa dengan umat Hindu yang sembahyang di pura ini. Pemandangan matahari terbit di Puncak Batukaru sangat luar biasa. Lautan awan menyelimuti dataran rendah di bawahnya. Sementara Gunung Agung, Gunung Batur, Gunung Abang, bahkan Gunung Rinjani dapat teramati dari sini.