Kami rela grusa-grusu bangun pagi pagi dalam hawa dinginnya Bajawa, demi apa? Bukan demi kamu, tapi demi Ine Rie. Gunung berbentuk kerucut sempurna ini memang sebagai tujuan utama kami datang ke Bajawa. Bukan untuk melakukan pendakian, tapi cukup melihatnya dari Bukit Watu Nari Wowo yang berada di sebelah utara Ine Rie. Watu Nari Wowo dalam bahasa setempat artinya Batu yang Menari
Dari Kota Bajawa, bukit ini dapat diakses melalui Desa Langa yang berjarak 7 km ke arah selatan dengan jalan beraspal dan bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Waktu terbaik menikmati Gunung Ine Rie dari Watu Nari Wowo adalah ketika matahari terbit atau menjelang matahari terbenam. So,, pastikan cuaca mendukung ya, jangan sampai zonk karena tertutup awan.
Setelah parkir di loket masuk Watu Nari Wowo, selanjutnya kita akan berjalan kaki menuju puncak bukit kurang lebih 30 menit. Terdapat loket masuk yang dikelola oleh warga setempat termasuk parkir kendaraan yang cukup luas.
Perjalanan menuju puncak Watu Nari Wowo harus hati hati. Meski jalan setapak terlihat jelas, jalur menyusuri punggungan bukit yang kanan kirinya tebing curam. Beberapa waktu lalu ada wisatawan yang meninggal dunia karena terpeleset saat akan naik ke Puncak Watu Nari Wowo, beritanya ada di sini . Saran saya, jangan menggunakan sandal jepit. Gunakan sepatu atau sandal gunung.