[caption id="" align="alignnone" width="1049"]
Gunung ini pernah membuat saya patah hati di awal tahun 2020. Bagaimana nggak, lha saya udah jauh jauh datang dari Lombok datang ke Gunung Mutis (walaupun pakai tiket pesawat gratis) malah gunungnya berselimut kabut full 😂. Cerita tentang Kabut Mutis Yang Syahdu dapat dibaca di sini
https://www.instagram.com/tv/CBabKNyABFx/?utm_source=ig_web_copy_link
Allah memiliki rencana yang indah untuk saya. Ia mendengar gumanan saya dalam hati di Hutan Bonsai Mutis saat itu "saya ingin kembali lagi kesini".
Tepat sebulan setelahnya sayamenginjakan kaki kembali di Kupang, kali ini mutasi tugas di cabang yang baru #Damn. Akhirnya di pertengahan Juni 2020 yang lalu saya berkesempatan mengunjungi kembali gunung tertinggi di NTT ini.
Sangat disarankan memang untuk tidak mengunjungi Mutis ketika musim penghujan. Selain faktor kabut, kondisi jalan saat musim hujan di Gunung Mutis lumayan menyusahkan.
Gunung Mutis terletak di kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Tempat ini terkenal dengan suasana pegunungan yang indah termasuk di dalamnya kawasan Fatumnasi. Banyak objek wisata di Fatumnasi seperti batu marmer, danau Fatumnasi, Fatunausu dan bukit padang rumput yang pesonanya sangat memanjakan mata.
[caption id="" align="alignnone" width="1180"]
[caption id="" align="alignnone" width="1049"]
Perjalanan dari Kota Kupang menuju Fatumnasi sudah beraspal. Di Fatumnasi saya mengunjungi beberapa tempat menarik seperti Batu Marmer dan Bukit Fatumnasi.
[caption id="" align="alignnone" width="1180"]
Panorama 360 derajat Batu Marmer Fatumnasi
[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!4v1597851977973!6m8!1m7!1sCAoSLEFGMVFpcFB5Mk5rYlloeFJSZ1RhTFVHN1RPQldrZmNFeDN2YjBzNkROamxL!2m2!1d-9.594324!2d124.1754442!3f0!4f0!5f0.7820865974627469" width="600" height="450" frameborder="0" style="border:0;" allowfullscreen="" aria-hidden="false" tabindex="0"></iframe>
<iframe src="https://www.google.com/maps/embed?pb=!4v1597852025275!6m8!1m7!1sCAoSLEFGMVFpcE9Nb2RmZHh1eEZKWDh6ZFZ1c2RTR1IydTZJNlVkZ2Zuc2ZlZkw0!2m2!1d-9.594324!2d124.1754442!3f0!4f0!5f0.7820865974627469&w=600&h=450]
Dari Fatumnasi hingga desa terakhir Gunung Mutis tempat kediaman Pak Matheos di Lopo Mutis Home Stay jalurnya sebagian besar beraspal rusak dan berbatu
Kali ini saya tidak menginap di homestay milik Pak Matheos. Namun saya tetap meminta ijin beliau untuk melakukan pendakian ke Gunung Mutis. Pak Matheos yang saat itu sedang melakukan renovasi di beberapa bangunan homestaynya dengan ramah menyambut dan mempersilakan kami menikmati Gunung Mutis secara bertanggung jawab.
Loppo Mutis Pak Matheos ada di titik ini
[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m18!1m12!1m3!1d2800.1180624929225!2d124.22255464962599!3d-9.649534760095454!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x0%3A0x96b5fe23f96b4165!2sLopo%20Mutis%20Homestay!5e1!3m2!1sid!2sid!4v1597562596424!5m2!1sid!2sid&w=600&h=450]
Saya tiba di gerbang Cagar Alam Gunung Mutis sekitar jam 4 sore. Hutan Mutis yang sangat khas menyambut kami lengkap dengan kabut tipisnya. Meski di Kota Kupang sudah memasuki musim kemarau, namun hujan masih tetap turun di Gunung Mutis. Tampak dari jalanan yang basah dan sering menyebabkan salah satu motor teman saya tergelincir 😅.
Memasuki Cagar Alam Gunung Mutis, pemandangannya tidak mengecewakan
[caption id="" align="alignnone" width="1049"]
[caption id="" align="alignnone" width="1049"]
Lokasi kemah yang sudah kami tentukan adalah padang sabana 1 yang jaraknya 3 km dari jalur utama Gunung Mutis. Kami parkir kendaraan di pertigaan jalur arah Padang Sabana 1, meski kebanyakan orang akan tetap berkendara sampai Padang Sabana 1.
Petigaan ke arah Sabana 1 Gunung Mutis ada di titik ini
[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m18!1m12!1m3!1d1465.0249288113741!2d124.22278405146008!3d-9.610470000628542!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x0%3A0x0!2zOcKwMzYnMzcuNyJTIDEyNMKwMTMnMjUuMCJF!5e1!3m2!1sid!2sid!4v1597562445414!5m2!1sid!2sid&w=600&h=450]
Lokasi Kemah kami ada di titik ini
[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m18!1m12!1m3!1d3336.871353585401!2d124.23568081104106!3d-9.59332559795504!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x0%3A0x0!2zOcKwMzUnMzkuMCJTIDEyNMKwMTQnMTAuOCJF!5e1!3m2!1sid!2sid!4v1597562525843!5m2!1sid!2sid&w=600&h=450]
Suasana malam di Padang Sabana 1 Gunung Mutis sangat nyaman. Angin berhembus sangat tenang dan bintang-bintang di langit tampak amat jelas. Selain rombongan saya, ada satu kelompok yang juga berkemah di Padang Sabana Gunung Mutis. Mereka rombongan dari Kupang dan Soe.
Awalnya kami sepakat muncak bareng jam 4 pagi. Mereka sudah janjian dengan pemandu lokal yang akan datang pada malam hari. Namun setelah ditunggu sampai jam 4 pagi, pemandu yang dimaksud tidak menampakan batang hidungnya. Akhirnya kami memutuskan tidak muncak dan hanya menikmati keindahan Padang Sabana 1.
Rona merah sudah menampakan diri dari arah timur. Awan-awan yang berkerumun di atas wilayah Oben semakin indah karena disinari cahaya matahari.
[caption id="" align="alignnone" width="1180"]
[caption id="" align="alignnone" width="1180"]
[caption id="" align="alignnone" width="1180"]
Perlahan lahan, Gunung Mutis mulai menampakan dirinya yang gagah tepat di hadapan kami. Sungguh aura Gunung Mutis ini sangat epic sekali. Padang rumput yang hijau, terdapat aliran sungai jernih yang mengalir deras. Kuda, sapi dan hewan ternak yang diliarkan berkelana bebas menjadi penghias gunung tertinggi di Tanah Timor ini.
[caption id="" align="alignnone" width="1049"]
[caption id="" align="alignnone" width="1180"]
Dengan pemandangan yang sangat luar biasa, kami sepakat untuk tidak mendaki ke puncak Mutis. Cukup menikmati dari sabana 1 saja kami sudah sangat bahagia.
[caption id="" align="alignnone" width="1049"]
Panorama 360 Derajat Sabana 1 Gunung Mutis
[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!4v1597822322974!6m8!1m7!1sCAoSLEFGMVFpcE1vUEF2NGY0S2oteXRtZjNaV1AxT1BvRjlFQ2FxTzAtRWtzM2pD!2m2!1d-9.5916117!2d124.2385937!3f349.4860088358581!4f3.4338348964289764!5f0.4000000000000002&w=600&h=450]
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika ke Gunung Mutis
- Menginformasikan kedatangan ke Bapak Matheos selaku perwakilan masyarakat Fatumnasi yang menjaga Gunung Mutis
- Menjaga kebersihan sepanjang jalur pendakian Gunung Mutis.
- Membawa perlengkapan antisipasi hujan (jas hujan, tenda double layer lebih baik)
- Tidak bergelantungan di hutan bonsai
- Tidak melakukan perburuan satwa
- Saran saya tidak membawa kendaraan bermotor di padang sabana 1, agar keindahan padang rumputnya tetap terjaga :)
Peta pendakian ke Sabana 1 Gunung Mutis
[googlemaps https://www.google.com/maps/d/u/0/embed?mid=1Sk90fsWr5q0TY6LOfdlJRea5eXpEQcX6&w=640&h=480]