MEMANDANG BLACK SUNDAY MELALUI BIT.LY/GEMPALOMBOK2018


Wajah pucat, hati hancur, dan tidak percaya melihat titik – titik pengungsian tersebut mulai nampak di Senggigi hingga Tanjung, bahkan Gunung Sari daerah yang lokasinya berjarak kurang dari 10 kilometer dari tempatku mengetik ini.

Keramik dinding Hotel Santika Mataram yang rontok pasca Gempa 5 Agustus 2018


Saya pribadi menyebutnya Black Sunday. Gempa yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2018 adalah yang paling menakutkan sepanjang hidup. Malam itu semua orang di Mataram tertuju kepada Sembalun, daerah yang memang mengalami kerusakan parah saat gempa 29 Juli 2018 atau tepat seminggu sebelumnya. Begitu pula saya, yang paginya baru saja mengantarkan bantuan kepada keluarga angkat saya di Sembalun. Keramahan warga dan sejuknya udara pegunungan, membuat Sembalun menjadi rumah kedua selama berdinas di Mataram.

Saya, Bang Itok (Dosen), Mbak Ridha (Pegawai Jiwasraya Singaraja) dan Yogi, admin @insidelombok (salah satu akun Instagram paling populer di Lombok) memang sedang membuat project pemetaan titik pengungsian akibat gempa 29 Juli 2018 melalui fitur Google Maps (bit.ly/gempalombok2018). Banyak warga Lombok lebih menyukai melaporkan kejadian gempa termasuk titik pengungsian kepada @insidelombok karena cepat menjadi viral. Kami berempat (yang sebelumnya tidak pernah bertemu dan saling mengenal) membuat Grup Whatsapp yang bernama Assesment Gempa Lombok.

Yogi adalah orang yang menginformasikan kegiatan pemetaan melalui akun instagram @insidelombok, Bang Itok adalah orang yang nomor ponselnya dijadikan kontak laporan, sementara Mbak Ridha mengkonversi laporan menjadi format excel, dan saya sendiri memetakan laporan warga ke dalam peta. Pada saat itu titik pengungsian hanya terbatas pada kawasan Sembalun dan Sambelia di Lombok Timur serta Bayan di Lombok Utara. Namun, gempa Minggu Malam atau Black Sunday 5 Agustus 2018 telah mengubah wajah bit.ly/gempalombok2018

Foto Kantor Bupati Lombok Utara yang rusak pasca Black Sunday

Wajah saya pucat, hati menjadi hancur, dan tidak percaya ketika titik-titik pengungsian tersebut muncul dari tempat yang sama sekali tidak saya duga bahkan mungkin kebanyakan orang di Mataram. Titik – titik pengungsian tersebut mulai nampak di Senggigi hingga Tanjung, bahkan Gunung Sari daerah yang lokasinya berjarak sekitar  7 kilometer dari tempat tinggal saya. Awalnya saya sangat mengkhawatirkan Sembalun, karena getaran gempa terasa sangat kuat sekali di Mataram. Ternyata kerusakannya meluas, pusat gempa berpindah ke Lombok Utara, setengah Lombok bagian tengah hingga utara rusak parah.


Dunia harus tahu Lombok bagian utara tidak dalam kondisi yang baik baik saja.

Kerusakan merata di Lombok Utara dan Lombok Barat

Ketika semua orang berpikir kerusakan parah hanya terjadi Sembalun, kami berempat sudah mengetahui bahwa kerusakan yang terjadi sangat masif. Puluhan laporan dari warga masuk setiap waktu melalui whatsapp Bang Itok. Awalnya kami mensyaratkan foto, namun mengingat keterbatasan jaringan internet, akhirnya kami persilakan warga melapor tanpa disertai foto. Cukup dengan format dusun/desa/kecamatan pengungsian, jumlah KK, kebutuhan, kontak koordinator pengungsian dan sharing location. Pelaporan melalui Whatsapp yang sebetulnya mudah itupun,  terasa sulit bagi sebagian warga. Banyak warga yang melapor tidak sesuai format. Bahkan ada warga yang mengirim titik lokasi pengungsian dengan menggambar peta di kertas. Namun dengan sabarnya Bang Itok membetulkan laporan warga dan saya pun berusaha melacak foto peta di kertas tersebut melalui Google Map atau Google Street View sehingga dapat menemukan lokasi pengungsian yang dimaksud.

Salah satu warga yang melapor dengan menggambar peta di kertas

Mempermudah Jawaban

Apa dampak dari keberadaan bit.ly/gempalombok2018? Tentu saja kami dapat dengan mudah menjawab pertanyaan yang sama dari ratusan relawan kepada @insidelombok, “Min, dimana posko pengungsian yang masih membutuhkan bantuan?”

Para relawan yang ingin menyalurkan bantuan, dapat mengakses bit.ly/gempalombok2018. bit.ly/gempalombok2018 merupakan pemetaan berbasis web melalui ponsel, laptop tanpa perlu menginstal aplikasi, tanpa login atau tanpa memiliki akun Google. Para relawan akan disuguhkan banyak titik persebaran pengungsi hingga posko relawan. Tersedia fitur search untuk mengetahui bantuan apa saja yang dibutuhkan atau daerah mana yang masih membutuhkan bantuan.

 
dan ini hasilnya

Para pengungsi pun melaporkan banyak yang terbantu dengan adanya bit.ly/gempalombok2018. Banyak koordinator pengungsian yang dihubungi oleh para relawan (kontak HP wajib dicantumkan dalam data persebaran pengungsi) terkait kebutuhan apa yang masih diperlukan oleh warga yang mengungsi.


 
Salah satu Ibu Kepala Dusun di Lombok Barat

Harapan Kami di Masa Depan

Peta bit.ly/gempalombok2018 tentu saja bukan representasi sebenarnya dari dampak kerusakan Black Sunday. Bahkan kami berani memperkirakan, di satu titik pengungsian yang dilaporkan, terdapat puluhan titik pengungsian yang tidak dilaporkan. Kami berharap budaya sadar bencana dapat diinternalisasikan kepada masyarakat yang ada di Lombok mengingat pulau ini adalah daerah rawan bencana alam khususnya gempa bumi.

Idealnya, laporan mengenai titik pengungsian bisa disampaikan oleh perangkat desa yang memahami kondisi wilayah yang dipimpinnya. Selanjutnya pihak yang berwenang dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat  mengelola laporan yang masuk untuk selanjutnya dipetakan agar terlihat persebaran wilayah yang terdampak bencana.

Dalam kejadian Black Sunday  hampir seluruh bangunan perkantoran pemerintah daerah Lombok Utara mengalami kerusakan parah sehingga proses pengumpulan data menjadi terhambat. Partisipasi warga dalam melapor kejadian gempa kepada @insidelombok terbukti sangat berperan penting karena titik persebaran dampak gempa dapat diperoleh dalam waktu yang relatif singkat.

#TangguhAward2018 #BudayaSadarBencana #SiapUntukSelamat