Trail Run Menuju Plawangan Senaru

Plawangan Senaru adalah tempat menyaksikan keindahan Rinjani dengan paripurna

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=fEFOEEa7Rxw&w=560&h=315]

Setelah Sempana, saya dan Mbak Etha ketagihan mencicipi bagian lain dari Gunung Rinjani. Setelah Rinjani tutup sejak 1 Januari 2018 – 31 Maret 2018 karena cuaca buruk dan pemulihan ekosistem, kami pun mencoba trail run di Plawangan Senaru.

Senaru adalah salah satu rute pendakian Rinjani yang cukup populer. Trek Senaru lebih didominasi oleh hutan belantara sehingga lebih sejuk dibandingkan dengan Sembalun yang berselimut padang rumput.

Kami berangkat dari Mataram Sabtu pagi menuju Pintu Senaru. Sampai di Pintu Senaru terlihat kesibukan petugas Taman Nasional Gunung Rinjani mempersiapkan pembukaan periode pendakian Tahun 2018. Oleh mereka kami diijinkan menginap di pos jaga pintu Senaru.

[caption id="attachment_2629" align="aligncenter" width="646"] Pintu Senaru yang masih tertutup untuk pendakian[/caption]

Kami mulai lari tepat pukul 3:00 dini hari. 75% trek lari menuju Plawangan Senaru didominasi hutan lebat. Sebenarnya saya agak takut menyusuri hutan dengan kondisi masih sangat gelap. Bahkan sinar purnama, tidak mampu menembus lebatnya hutan.

Menjelang Pos 2 Senaru, saya sengaja menunggu Mbak Etha. Pos 2 ini sering menjadi momok menakutkan bagi para pendaki karena (katanya) sangat sangat horor. Memang Pos 2 terasa lain dari yang lain. Posnya miring dan disangga satu tiang. Hahahaha, ternyata Mbak Etha juga takut, kami langsung ngacir se ngacir-ngacirnya.

[caption id="attachment_2630" align="aligncenter" width="600"] di kerimbunan belantara[/caption]

[caption id="attachment_2631" align="aligncenter" width="646"] Cahaya Purnama malam itu[/caption]

Sejak gerbang pintu Senaru hingga Pos 3, kondisi trek sangat menantang. Akar-akar menjulur di jalur pendakian, siap merobohkan kami jika tidak hati-hati berlari. Tanjakan tiada ampun harus kami lalui. Demi mengejar sunrise di Pelawangan Senaru, kami akhirnya tiba di bibir kaldera pukul 07:00 sekitar 4 jam.

[caption id="attachment_2627" align="aligncenter" width="646"] Hampir sampai di Pelawangan Senaru[/caption]

[caption id="attachment_2633" align="aligncenter" width="646"] Akhirnya sampai[/caption]

[caption id="attachment_2628" align="aligncenter" width="646"] Menyaksikan Kaldera Rinjani yang katanya Kaldera Terindah di Dunia[/caption]

Ternyata memang benar, Plawangan Senaru adalah tempat menyaksikan keindahan Rinjani dengan paripurna. Segara Anak dan puncak Rinjani terlihat sangat jelas nyaris tanpa awan. Sekitar dua jam kami berdiam diri menyaksikan keindahan Plawangan Senaru. Ketika awan mulai menghampiri Rinjani, kami pun memutuskan untuk turun.

Sensasi trail run sangat terasa ketika turun menyusuri trek yang semalam kami lalui. Di sepanjang jalan kami menemui para pendaki yang mulai berdatangan. Mereka di dominasi warga negara asing.

 

Sebelum lari di Plawangan Senaru ada hal-hal yang harus diperhatikan:

  1. Melapor kepada petugas Taman Nasional Gunung Rinjani dan mengurus simaksi. Jadilah pendaki yang legal. Kalau ngerasa gak mampu buat bayar tiket masuk, bilang saya (Mbak Etha)

  2. Sangat dianjurkan membawa tas trail yang ada water blade nya.

  3. Berhati hati dengan trek yang penuh dengan akar tanaman, pijaklah tanah, jangan akar karena licin.

  4. Menjelang Plawangan Senaru, hati hati dengan trek bebatuan yang licin.

  5. Jika ngetrail malam hari, headlamp dengan baterai cadangan wajib digunakan.