Mengkhatamkan Tanjung Ringgit, Akhirnya ke Tanjung Beloam

Semakin pelosok, semakin meringis, semakin eksotis.

[caption id="attachment_2508" align="aligncenter" width="646"] Selamat datang di Tanjung Beloam, Lombok Timur[/caption]

Perjalanan menuju Tanjung Ringgit membuka ingatan ketika menjelajahi Pulau Rote. Tanah gersang, pohon-pohon berdaun kecil, jalanan berdebu, langit biru, 90 persen kondisi di Tanjung Ringgit mirip dengan Rote.

Hari ini merealisasikan keinginan untuk melihat Tanjung Beloam, salah satu tempat keren di Lombok tapi ada tapinya. Hehehe.

Tapi yang pertama adalah tempat ini jauh dari Mataram, bahkan di Lombok, tempat ini adalah titik terjauhnya.
Tapi yang kedua adalah konon daerah ini rawan (tapi konon lho ya, hehe) tapi disini sempat juga lho 2 orang meninggal dunia karena keseret ombak,
Tapi yang ketiga adalah Tanjung Beloam ini resort private (Jeeva Beloam), dan kalau masuk harus bayar berapa gitu.

Nah karena saya bukan tipikal turis hura-hura, saya memutuskan lewat jalur 'alternatif'. Oh iya, saya kesini bareng teman baik saya si Fahri, karena gak ada nyali ke tempat ini sendirian.

[caption id="attachment_2506" align="aligncenter" width="646"] Cuaca lombok yang sangat cerah membuat Gunung Rinjani tampak jelas dari Praya Timur[/caption]

[caption id="attachment_2507" align="aligncenter" width="646"] Foto dulu[/caption]

Jalur dari Kota Mataram menuju Tanjung Beloam sama seperti ke Pink Beach. Jalur 'resmi' Jeeva Beloam dapat mudah ditemui, tapi jalur alternatifnya harus jeli. Tidak jauh dari "Pos Selamat Datang di Pink Beach" perhatikan sebelah kanan (selatan) jalan. Ada tempat duduk sederhana dari kayu yang dibelakangnya jalan setapak.

Ini lokasi Tanjung Beloam

[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m17!1m11!1m3!1d6881.625278190679!2d116.56956698774368!3d-8.879059618663858!2m2!1f0!2f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x0%3A0xc4b1c85f1903be4a!2sPantai+Tanjung+Bloam!5e1!3m2!1sen!2sid!4v1493038935042&w=600&h=450]

Ya itulah jalur alternatif menuju Tanjung Beloam. Kendaraan roda dua masih bisa masuk, tapi saran saya, pakailah helm, celana panjang dan sepatu, kalau gak mau tubuh anda tercabik cabik ranting pohon dan semak berduri. Hahahaha.

[caption id="attachment_2515" align="aligncenter" width="646"] Inilah jalan setapak yang penuh dengan semak belukar[/caption]

[caption id="attachment_2516" align="aligncenter" width="646"] Kendaraan Roda Dua masih bisa masuk[/caption]

Tapi perjuangan menembus hutan dan semak belukar terbayar kok. Di atas tebing kita dapat melihat sebuah pulau yang terhubung jembatan alami dari batu karang.

[caption id="attachment_2508" align="aligncenter" width="646"] Selamat datang di Tanjung Beloam, Lombok Timur[/caption]

[caption id="attachment_2509" align="aligncenter" width="646"] Yang iconic dari Tanjung Beloam[/caption]

Sebenarnya kita bisa berdiri di atas pulau itu, tapi karena ombaknya besar, kami memutuskan untuk tetap berada di atas bukit. Di sebelah kiri Jeeva Beloam Resort dapat terlihat jelas. Hamparan pantainya yang indah, biru jernih dengan pasir putih. Walau demikian kami tetap memutuskan melihat pemandangan dari atas bukit.

[caption id="attachment_2510" align="aligncenter" width="646"] ini dia Fahri[/caption]

Puas di Tanjung Beloam, kami melanjutkan perjalanan menuju pantai-pantai indah di kawasan selatan Tanjung Ringgit seperti Pantai Cemara dan Pantai Kaliantan

[caption id="attachment_2511" align="aligncenter" width="646"] Pantai Cemara, Tanjung Ringgit[/caption]

[caption id="attachment_2514" align="aligncenter" width="646"] Mengakhiri perjalanan di Pantai Kaliantan[/caption]