Menikmati Malam di Gili Layar


The World is a book, and those who dont travel read only a page - Saint Agustine



[caption id="attachment_2315" align="aligncenter" width="646"]Taman Laut Gili Layar Taman Laut Gili Layar[/caption]

Lembaran berikutnya adalah sebuah kisah dari sebuah pulau kecil, hampir tak berpenghuni. Gili Layar, sejak awal, saya sangat terpesona dengan pulau di kawasan Sekotong ini. Pulau kecil dengan perbukitan ini di kelilingi terumbu karang yang relatif terjaga. Kunjungan pertama, membuahkan janji, bahwa saya akan kesini lagi.




[caption id="attachment_2308" align="aligncenter" width="646"]Di dalam kapal menuju ke Gili Layar Di dalam kapal menuju ke Gili Layar[/caption]

Janji itu akhirnya kutepati, namun dengan suasana yang berbeda. Saya dan beberapa teman kantor memutuskan untuk persami, alias perkemahan sabtu minggu hahaha,, lets take your bed!!


Karena di lokasi tidak ada warung, kami memutuskan untuk belanja makanan instan di minimarket. Ekspektasinya adalah kami bisa bersantai ria di tepi pantai sambil menikmati secangkir kopi panas dan pop mie.


[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m18!1m12!1m3!1d832.0975895602024!2d115.90964395130706!3d-8.728227985353847!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x2dcd90fc0fa75247%3A0xef583ecc0925e7d4!2sP.+Gili+Layar!5e1!3m2!1sen!2sid!4v1480816019948&w=600&h=450]


Namun apa yang terjadi??


Kami lupa bawa peralatan masak. Gak ada panci atau nesting. Masak pakai apa? Untungnya salah satu warga lokal yang jadi driver perahu kami menemukan cara masak air menggunakan botol plastik. Hoooo gimana caranya?


Karena matahari sudah semakin tenggelam, kami langsung membangun tiga tenda sambil mencemaskan bagaimana caranya masak.




[caption id="attachment_2318" align="aligncenter" width="646"]Akhirnya tenda terbangun, hahahaha Akhirnya tenda terbangun, hahahaha[/caption]

[caption id="attachment_2319" align="aligncenter" width="646"]hotel kami malam ini hotel kami malam ini[/caption]

 

[caption id="attachment_2320" align="aligncenter" width="646"]Masak air pakai botol plastik,,,, mmm sesuatu bangets Masak air pakai botol plastik,,,, mmm sesuatu bangets[/caption]

Hahahaha. ekspektasi kami menikmati malam di Gili Layar buyar sudah. Setelah tiga tenda sudah dibangun, Bang Helmi memutuskan untuk mencari ikan dengan cara menembak. Pakai senapan? Bukan, tapi pakai tombak, hmm lebh tepatnya memanah sih. Untuk menjadi perhatian, walaupun Gili Layar dan sekitarnya bukan zona konservasi sangat tidak disarankan mencari ikan dengan merusak karang (misalnya racun atau bahan peledak).




[caption id="attachment_2321" align="aligncenter" width="646"]Menikmati ikan segar, sungguh nikmat yang tak terkira Menikmati ikan segar, sungguh nikmat yang tak terkira[/caption]

Awalnya saya dan pegawai lainnya memutuskan untuk tetap tinggal di pulau. Tapi karena penasaran, akhirnya kami ikut mencari ikan walaupun hanya menyaksikan dari kapal. Lokasi mencari ikan tidak jauh dari Gili Layar. Mereka dengan gagah beraninya memanah ikan hanya berbekal senter. Waktu pencarian ikan sangat lama dan kami sudah agak lapar. Perahu bergoyang akibat ombak-ombak imut. Tiba-tiba ombak menghentak begitu kencang, saya langsung melihat di sebelah kapal dan lha dalah...


Perahu kami ternyata terbawa arus hingga ke tepi pantai dan karam. Hahahahaha. Sementara para pencari ikan jauh terlihat dari kapal kami. Kami mulai panik. Apakah mereka tidak menyadari perahunya terbawa arus laut? APakah mereka tewas tenggelam karena lampu senter mereka sudah tidak terlihat lagi? Hahahahah, tiba tiba mereka muncul dari daratan pantai sambil membawa buanyak ikan. Wuaaaah dahsyat,, akhirnya kami langsung menikmati ikan bakar yang sangat segar.


Karena awan masih sangat ramai di langit, kami gagal menikmati malam penuh bintang.


Namun pemandangan indah terjadi pagi hari. Langit yang berawan, membuat pemandangan matahari terbit menjadi lebih spektakuler.




[caption id="attachment_2323" align="aligncenter" width="646"]Pemandangan seperti ini tersaji dari depan tenda Pemandangan seperti ini tersaji dari depan tenda[/caption]

Suasana yang cenderung sejuk membuat kami tidak sabar untuk melakukan kegiatan snorkelling. Gili Layar memang dikenal sebagai salah satu spot terumbu karang yang masih baik. Apakah benar? Mari kita lihat gambar-gambar berikut




[caption id="attachment_2310" align="aligncenter" width="646"]Underwater of Gili Layar Underwater of Gili Layar[/caption]

[caption id="attachment_2311" align="aligncenter" width="646"]Underwater of Gili Layar Underwater of Gili Layar[/caption]

[caption id="attachment_2313" align="aligncenter" width="646"]Underwater of Gili Layar Underwater of Gili Layar[/caption]

[caption id="attachment_2314" align="aligncenter" width="646"]Underwater of Gili Layar Underwater of Gili Layar[/caption]

 

Indah bukan? Namun di beberapa titik tampak terumbu karang yang mulai mati (bleaching). Semoga warga sekitar bisa lebih tergerak untuk menjaga kelestarian terumbu karang yang ada.