Tulisan ini aku tulis sebagai respon atas musibah yang dialami oleh Mas Suryo Joko, salah satu wartawan TV swasta nasional yang laptopnya hilang saat naik kereta api eksekutif Argo Lawu dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Solo, sedangkan Mas Joko sendiri turun di Stasiun Tugu Yogyakarta. Padahal laptop diletakan di tas yang isinya dicampur baju kotor bukan di tas bawaan laptop tersebut agar tidak mencolok. Tas tersebut diletakan di atas kabin tepat di atas beliau. Namun setelah sampai di stasiun tujuan, laptop tersebut hilang beserta sebuah kamera digital. Laptop tersebut berganti menjadi kertas HVS A4 satu rim. Mas Joko sendiri memberikan keluhan ini di surat pembaca harian Kompas, lembar Jogjakarta, tanggal 30 Juni 2009 dengan judul “JANGAN NAIK KERETA API”
Sebagai pelanggan setia kereta api saya menyesalkan judul di atas karena seolah-olah kereta api sangat tidak aman bagi penumpangnya, terlebih yang menulis adalah seorang wartawan TV Nasional yang notabanenya dapat memperkirakan dampak yang ditimbulkan akibat judul keluhannya pada surat pembaca.
Dimana pun kita pasti akan menghadapi segala kemungkinan yang terkadang sangat merugikan. Terlebih di fasilitas-fasilitas umum yang banyak orang seperti kereta api, di mana orang baik-baik dengan orang jahat sulit dibedakan. Sudah rahasia umum bahwa di kereta api sering terjadi tindakan kriminal seperti pencopetan, penodongan, pemalakan, penjambretan dan pencurian. Kejadian kehilangan laptop ini bukan pertama kalinya. Beberapa tahun lalu, seorang penumpang kereta api eksekutif Bima tujuan Gambir-Surabaya kehilangan laptop beserta tasnya yang diletakan di kabin tepat di atas tempat duduknya. Dan masih banyak kasus-kasus kehilangan yang lain. Namun apakah dengan kondisi-kondisi di atas kita harus fobia terhadap kereta api? Bagaimanapun kereta api memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh moda transportasi yang lain
Dugaan Saya
Kebanyakan penumpang kereta api eksekutif lengah terhadap kondisi dalam kereta yang nyaman, tingkat kewaspadaanpun menurun karena menganggap semua penumpang adalah orang-orang yang berkelas dan tidak mungkin seorang copet berkeliaran di dalam kereta. Anggapan ini SALAH karena bagaimanapun penjahat akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yangia inginkan. Penjahat tersebut mungkin rela mengorbankan harga tiket kereta eksekutif seharga 250 ribuan demi mendapatkan sebuah laptop seharga jutaan rupiah, andaikata ia gagalpun tidak apa sambil merasakan nikmatnya pulang kampung dengan kereta yang nyaman. Selain itu selama naik kereta api, saya mencermati bahwa kepedulian penumpang eksekutif terhadap penumpang lainnya lebih rendah daripada kepedulian penumpang kereta bisnis dan ekonomi. Saya gak tau penyebabnya, tetapi saya betul-betul merasakannya. Saya ingat betul tentang kisah pencopet di kereta api ekonomi yang di hajar oleh para penumpangnya kemudian sang pencopet yang malang ini dilempar ke luar gerbong saat kereta melaju kencang. Naaah mungkin pencopet ini akan berpikir 2 kali untuk melakukan pencopetan di kelas ekonomi, apakah para penumpang KA Eksekutif berani melakukan hal demikian??
Sedikit Tips Buat Penumpang KA (Berdasarkan Pengalaman Pribadi)
Sampai saat ini alhamdulillah saya belum pernah kehilangan apapun saat di kereta api karena melakukan hal berikut:
1. Letakkan barang-barang berharga di tas tersendiri, seperti laptop dan lain-lain, biasanya kalau aku tas ransel. Kemudian jangan meletakan tas ini di kabin, dipangku aja atau letakan di bawah kaki.
2. Jangan meletakan laptop di tas yang ada logo merek laptop tersebut.
3. Kalau meletakan barang di kabin, jangan di atas tempat duduk kita. Kalau aku misalnya duduk di sisi kanan, maka barang akan aku letakan di kabin sisi kiri dengan posisi agak depan dari tempatku, supaya aku dapat memantau barang itu tanpa kebanyakan noleh. Kalau di taruh di kabin, di atas tempat duduk kita, kemungkinan penjahat akan melakukan aksinya dari belakang, dan ini sama sekali tidak di ketahui oleh kita.
4. Jangan bawa barang terlalu banyak
5. Usahakan tidak sendirian dalam berpergian, kalaupun sendirian ajaklah orang di sekitar untuk mengobrol, yaaa supaya saling menjaga dan dapet kenalan baru gitu deh…
6. Tetap waspada aja jangan kebanyakan tidur heheheheh
Sebagai pelanggan setia kereta api saya menyesalkan judul di atas karena seolah-olah kereta api sangat tidak aman bagi penumpangnya, terlebih yang menulis adalah seorang wartawan TV Nasional yang notabanenya dapat memperkirakan dampak yang ditimbulkan akibat judul keluhannya pada surat pembaca.
Dimana pun kita pasti akan menghadapi segala kemungkinan yang terkadang sangat merugikan. Terlebih di fasilitas-fasilitas umum yang banyak orang seperti kereta api, di mana orang baik-baik dengan orang jahat sulit dibedakan. Sudah rahasia umum bahwa di kereta api sering terjadi tindakan kriminal seperti pencopetan, penodongan, pemalakan, penjambretan dan pencurian. Kejadian kehilangan laptop ini bukan pertama kalinya. Beberapa tahun lalu, seorang penumpang kereta api eksekutif Bima tujuan Gambir-Surabaya kehilangan laptop beserta tasnya yang diletakan di kabin tepat di atas tempat duduknya. Dan masih banyak kasus-kasus kehilangan yang lain. Namun apakah dengan kondisi-kondisi di atas kita harus fobia terhadap kereta api? Bagaimanapun kereta api memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh moda transportasi yang lain
Dugaan Saya
Kebanyakan penumpang kereta api eksekutif lengah terhadap kondisi dalam kereta yang nyaman, tingkat kewaspadaanpun menurun karena menganggap semua penumpang adalah orang-orang yang berkelas dan tidak mungkin seorang copet berkeliaran di dalam kereta. Anggapan ini SALAH karena bagaimanapun penjahat akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yangia inginkan. Penjahat tersebut mungkin rela mengorbankan harga tiket kereta eksekutif seharga 250 ribuan demi mendapatkan sebuah laptop seharga jutaan rupiah, andaikata ia gagalpun tidak apa sambil merasakan nikmatnya pulang kampung dengan kereta yang nyaman. Selain itu selama naik kereta api, saya mencermati bahwa kepedulian penumpang eksekutif terhadap penumpang lainnya lebih rendah daripada kepedulian penumpang kereta bisnis dan ekonomi. Saya gak tau penyebabnya, tetapi saya betul-betul merasakannya. Saya ingat betul tentang kisah pencopet di kereta api ekonomi yang di hajar oleh para penumpangnya kemudian sang pencopet yang malang ini dilempar ke luar gerbong saat kereta melaju kencang. Naaah mungkin pencopet ini akan berpikir 2 kali untuk melakukan pencopetan di kelas ekonomi, apakah para penumpang KA Eksekutif berani melakukan hal demikian??
Sedikit Tips Buat Penumpang KA (Berdasarkan Pengalaman Pribadi)
Sampai saat ini alhamdulillah saya belum pernah kehilangan apapun saat di kereta api karena melakukan hal berikut:
1. Letakkan barang-barang berharga di tas tersendiri, seperti laptop dan lain-lain, biasanya kalau aku tas ransel. Kemudian jangan meletakan tas ini di kabin, dipangku aja atau letakan di bawah kaki.
2. Jangan meletakan laptop di tas yang ada logo merek laptop tersebut.
3. Kalau meletakan barang di kabin, jangan di atas tempat duduk kita. Kalau aku misalnya duduk di sisi kanan, maka barang akan aku letakan di kabin sisi kiri dengan posisi agak depan dari tempatku, supaya aku dapat memantau barang itu tanpa kebanyakan noleh. Kalau di taruh di kabin, di atas tempat duduk kita, kemungkinan penjahat akan melakukan aksinya dari belakang, dan ini sama sekali tidak di ketahui oleh kita.
4. Jangan bawa barang terlalu banyak
5. Usahakan tidak sendirian dalam berpergian, kalaupun sendirian ajaklah orang di sekitar untuk mengobrol, yaaa supaya saling menjaga dan dapet kenalan baru gitu deh…
6. Tetap waspada aja jangan kebanyakan tidur heheheheh