Hai perkenalkan, aku adalah sebuah titik air yang baru jatuh dari langit.
Aku terjatuh di suatu tempat yang sangaaaat tinggi, sehingga aku bisa melihat bintang-bintang di langit dengan jelas.
Namun, hempasan angin membuat ku terjatuh di dedaunan, hingga akhirnya aku terbawa oleh sebuah arus yang cukup kencang.
Aku terombang-ambing dan rasanya aliran ini menuruni sebuah bukit yang sangat indah.
Penuh dengan bunga-bunga yang sedang bermekaran.
Dari sini aku dapat mendengar sekelompok burung bernyanyi merdu dan saling berkejaran.
Tapi, arus inilah yang membuat aku tidak dapat berlama-lama menyaksikan pemandangan ini.
Kali ini aku berada di sebuah tempat yang masih sangat sederhana.
Rumah-rumah kayu itu berkerumun disertai dengan hewan ternak.
Pak tani sedang mencangkul ladang dan aku nyaris diambil dengan embernya untuk menyirami ladangnya.
Aku melihat manusia-manusia kecil itu bermain dengan riangnya
Saling bercanda menikmati indahnya mentari di pagi hari
Uuuh, kenapa sih aliran ini cepat sekali
Hingga aku terbawa di suasana yang sangat mencekam.
Aliran ini menjadi kental seperti lumpur
Berwarna hitam, dan rasanya...
Aku ingin sekali muntah, sangat menjijikan.
Aku melihat mereka membuang sesuatu di atasku
Kini aku sudah tidak selucu dulu lagi
Tubuhku penuh dengan racun dan aku menjadi sakit
Aku sudah tidak lagi berguna bagi kehidupan
Ingin segera aku mati, meninggalkan semua ini
Akhirnya.......Ya Tuhan, terima kasih....
Engkau begitu cepat mendengar doaku
Aku berada di sebuah muara yang amat luas
Aku mampu melihat batas dunia
Aaaah, di sini terik sekali
Satu-persatu sahabat-sahabat ku melayang ke udara
Aku ingin sekali terbang menyusul mereka
Hingga akhirnya aku merasa diriku amat ringan
Waaah aku terbang...aku terbang
Kini aku bersama mereka
Membentuk suatu gumpalan putih yang sangat besar
Akhirnya, aku yakin, aku pasti dapat berguna kembali bagi kehidupan.
Aku terjatuh di suatu tempat yang sangaaaat tinggi, sehingga aku bisa melihat bintang-bintang di langit dengan jelas.
Namun, hempasan angin membuat ku terjatuh di dedaunan, hingga akhirnya aku terbawa oleh sebuah arus yang cukup kencang.
Aku terombang-ambing dan rasanya aliran ini menuruni sebuah bukit yang sangat indah.
Penuh dengan bunga-bunga yang sedang bermekaran.
Dari sini aku dapat mendengar sekelompok burung bernyanyi merdu dan saling berkejaran.
Tapi, arus inilah yang membuat aku tidak dapat berlama-lama menyaksikan pemandangan ini.
Kali ini aku berada di sebuah tempat yang masih sangat sederhana.
Rumah-rumah kayu itu berkerumun disertai dengan hewan ternak.
Pak tani sedang mencangkul ladang dan aku nyaris diambil dengan embernya untuk menyirami ladangnya.
Aku melihat manusia-manusia kecil itu bermain dengan riangnya
Saling bercanda menikmati indahnya mentari di pagi hari
Uuuh, kenapa sih aliran ini cepat sekali
Hingga aku terbawa di suasana yang sangat mencekam.
Aliran ini menjadi kental seperti lumpur
Berwarna hitam, dan rasanya...
Aku ingin sekali muntah, sangat menjijikan.
Aku melihat mereka membuang sesuatu di atasku
Kini aku sudah tidak selucu dulu lagi
Tubuhku penuh dengan racun dan aku menjadi sakit
Aku sudah tidak lagi berguna bagi kehidupan
Ingin segera aku mati, meninggalkan semua ini
Akhirnya.......Ya Tuhan, terima kasih....
Engkau begitu cepat mendengar doaku
Aku berada di sebuah muara yang amat luas
Aku mampu melihat batas dunia
Aaaah, di sini terik sekali
Satu-persatu sahabat-sahabat ku melayang ke udara
Aku ingin sekali terbang menyusul mereka
Hingga akhirnya aku merasa diriku amat ringan
Waaah aku terbang...aku terbang
Kini aku bersama mereka
Membentuk suatu gumpalan putih yang sangat besar
Akhirnya, aku yakin, aku pasti dapat berguna kembali bagi kehidupan.