Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa psikologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia. Sementara psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam setting kerja. PIO sendiri merupakan ilmu terapan sama halnya dengan psikologi klinis, psikologi militer, dan psikologi penerbang.
Dahulu PIO disebut sebagai bussiness psychology atau psikologi bisnis karena ilmu psikologi ini digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dalam urusan bisnis. Kemudian berkembang sebutan ini berkembang menjadi economic psychology. Setelah itu economic psychology berubah menjadi vocational psychology kemudian industrial psychology hingga akhirnya menjadi industrial and organizational psychology.
Pada awalnya industri dianggap sebagai sesuatu yang jauh dari aspek perilaku kemanusiaan. Karena manusia dianggap sebagai bagian dari mesin atau alat produksi. Seiring perubahan zaman, buruh (faktor manusia) mulai diperhatikan. Manusia mulai diperlakukan secara humanis. H. Munsterberg (1913) adalah pelopor psikologi terapan asal Jerman yang membuat laboratorium psikologi dasar. Laboratorium ini mengkaji seleksi operator mesin, hasilnya, kecelakaan kerja pada buruh berkurang. J.M. Cattell pada awal abad 20 mulai meneliti aspek kecerdasan yang dikaitkan dengan pekerjaan. Dalam bidang iklan, W.P Scott (1918) melakukan penelitian bidang konsumen antara lain minat membeli, pengambilan keputusan dan salesman ship. F.W Taylor (1911) menggunakan metode ilmiah untuk meningkatkan performansi kerja (efisiensi produktivitas). Kemudian Gilberth (Frank & Lilian 1916) melakukan perekaman terhadap gerakan proses kerja menggunakan metode ilmiah dalam prosedur managemen. Inilah cikal bakal konsep mengenai ergonomis.
Di kampus aku sendiri cukup banyak yang mengambil peminatan PIO. Karena PIO dinilai cukup prospektif dan agak menyerempet sedikit ke bidang ekonomi. Apakah aku juga akan mengikuti jejak mereka? Tunggu saja.
Download Makalah PIO Pelatihan dan Pengembangan Karyawan.doc
Dahulu PIO disebut sebagai bussiness psychology atau psikologi bisnis karena ilmu psikologi ini digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dalam urusan bisnis. Kemudian berkembang sebutan ini berkembang menjadi economic psychology. Setelah itu economic psychology berubah menjadi vocational psychology kemudian industrial psychology hingga akhirnya menjadi industrial and organizational psychology.
Pada awalnya industri dianggap sebagai sesuatu yang jauh dari aspek perilaku kemanusiaan. Karena manusia dianggap sebagai bagian dari mesin atau alat produksi. Seiring perubahan zaman, buruh (faktor manusia) mulai diperhatikan. Manusia mulai diperlakukan secara humanis. H. Munsterberg (1913) adalah pelopor psikologi terapan asal Jerman yang membuat laboratorium psikologi dasar. Laboratorium ini mengkaji seleksi operator mesin, hasilnya, kecelakaan kerja pada buruh berkurang. J.M. Cattell pada awal abad 20 mulai meneliti aspek kecerdasan yang dikaitkan dengan pekerjaan. Dalam bidang iklan, W.P Scott (1918) melakukan penelitian bidang konsumen antara lain minat membeli, pengambilan keputusan dan salesman ship. F.W Taylor (1911) menggunakan metode ilmiah untuk meningkatkan performansi kerja (efisiensi produktivitas). Kemudian Gilberth (Frank & Lilian 1916) melakukan perekaman terhadap gerakan proses kerja menggunakan metode ilmiah dalam prosedur managemen. Inilah cikal bakal konsep mengenai ergonomis.
Di kampus aku sendiri cukup banyak yang mengambil peminatan PIO. Karena PIO dinilai cukup prospektif dan agak menyerempet sedikit ke bidang ekonomi. Apakah aku juga akan mengikuti jejak mereka? Tunggu saja.
Download Makalah PIO Pelatihan dan Pengembangan Karyawan.doc
ni km nulis before or after UTS bang??
BalasHapuswah,,wah,,
bminat d PIO ya bang?
semangat aj dey,,
tag akn kuikuti jejakmu,,
semoga..
bosen jg tiap hri ktmu ma km,,haha
Yang diomongin di mulut sama dihati beda lho
BalasHapuswahahaha. dasar.
Tulisan ini sebagai pelampiasan akan UTS ku yang kacau abis
dasar..
BalasHapusmaksud lo??
d dlm hti, Q kngen ma km, gt??
ecapede..
owh,,lampiaskn sepuasmu,,haha..
ya begitulah menurut survey, banyak kok defense mechanism orang
BalasHapuskok lama ga di update lagi ni blog nya,, hehe..
BalasHapusmaaaaaaaaas adiiiiiiiiiiiiiit kok gak ke purna lagi
BalasHapusbikin blog cara main trumpet yang betul dong
Hahaha.. kan aku dah pensiun dini wan, hehe..
BalasHapuswah, ditter.wordpress.com nya aja agak jarang di up date, apalagi ntra kalo bikin blog lagi. Lagian kan aku bukan ahli trumpet, hehe...
Yo, tetep semangat menaklukkan trumpet!!
wah sayang banget mas, hehehehe
BalasHapustapi aku berharap banget
mas aku dah bisa mi oktaf lho hahahaha
Haha.. bagus! dipertahanin ya, dikejar terus yaaaa..
BalasHapusTapijgn lupa wan, ada yang jauh jauh jauh lebih penting dari range nada (high register), yaitu SOUND QUALITY.. SO, sering2 maenin nada rendah panjang (pedal tone) yaa... biar soundnya lama2 bagus, jgn terlalu terpaku dgn high note, ntar kualitas soundnya malah jelek dan terlupakan, hehe...
Tetep Smanga!!!
iya mas, aku bisa nada tinggi karena aku bisa nada rendah terutama sol bawah dah gak menyerimpet lagi
BalasHapusmakasih makalah PIOnya... aku terinsprirasi.
BalasHapus