Penampilan Yang (agak) Kacau

Penampilan tanpa sebuah persiapan akan menghasilkan sesuatu yang tidak memuaskan. Itulah yang terjadi saat presentasi makalah Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) Jumat 27 Maret 2009. Tugas makalah itu dikerjakan sehari sebelumnya, termasuk buat presentasinya. Untungnya ada bahan dari materi yang sama tahun lalu yang aku save. Jadi aku gak perlu repot-repot untuk menerjemahkan buku PIO yang tebel itu. Kebetulan kelompok presentasiku ini Cuma dua orang, aku sendiri dan Adi. Materinya adalah pelatihan dan pengembangan karyawan. Cukup mudah sih kebetulan aku juga sedikit mudeng soalnya aku kan staff PSDMO di LM. Hehehehhe




halah baru beberapa hari di lm aja, dah dapet apa aja mas



Awalnya aku kira presentasi dilakukan pada Jum’at depan. Tapi ternyata presentasi Jumat ini dilakukan oleh dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompoknya Nadia, Uzzy dan Intan. Waaah asem tenan materi yang disampaikan kelompok pertama sedikit banget dan mereka kayaknya udah menyiapkan dengan matang. Padahal aku berharap banget kalau presentasi kelompok pertama lama, jadi waktunya abis, sehingga kelompok ku bisa presentasi minggu depan. Ternyata...presentasi kelompokku jumat ini, huwaaaaaaa. Aku gak ada persiapan sama sekali




Lho kan ada si Adi



Si Adi apalagi, wong kerjaan dia mengedit dan meng-print makalahnya kok. Kita berdua masih belum menyatu dengan materi yang akan dipresentasikan. Akhirnya dengan tampang yang PD aku membuka presentasi dengan lancar. Untuk point-point yang pertama aku masih bisa memahami dan tampaknya temen-temen masih antusias. Tapi begitu point-point berikutnya, huwaah, dah mulai susah. Akhirnya aku terpaksa baca teks makalah waktu presentasi




Presentasi yang baik gak boleh terlalu banyak baca makalah lhoo



Iya tapi kan, gimana yaah, kalau sudah terdesak apa boleh buat. Dari pada keliatan bodoh didepan dengan konyolnya aku bilang. “ya materi berikutnya akan disampaikan oleh Adi” hehehe rasain kamu Di. Yaaah karena otak dia cukup jreng presentasi yang dia bawakan lumayan lancar dengan sedikit improvisasi materi yang dia sampaikan bagi aku cukup jelas hehehehe. Lalu si Heri Ngejelimet bertanya. Huh nih anak kalau bertanya detail banget, sedikit aja kata-kata yang dia gak paham padahal yang lain paham langsung dia protes. Khusus untuk bocah ini aku turun tangan, dengan pasang muka sinis aku menjawab pertanyaan dia. Akhirnya dia manggut-manggut aja. Fiuh beres deh.


Berikutnya ini dia yang bikin aku mati kutu, tiba-tiba Adi bilang “ehm ehm karena mulut saya sudah hampir berbusa, maka materi berikutnya akan disampaikan oleh Iwan”.




“weeeks berbusa? Nelen heroin berapa kilo mas?”



Adiiiiiiiiii, aku sama sekali gak paham tentang materi yang terakhir-terakhir. Walhasil hingga presentasi yang terakhir aku baca makalah, dan sebetulnya masih ada 5 slide lagi yang belum tayang. Tapi karena dari perilaku non verbal temen-temen yang udah boring, aku hentikan presentasi ini,




Bagaimana gak boring, lha slidenya nyaris 40 halaman



Percuma kan mulut berbusa tapi yang denger gak paham.Pelajaran yang aku dapet kali ini adalah kerjakan sesuatu sesegera mungkin. Mau presentasinya kapan, mau dikumpulinnya kapan, kayaknya aku harus cepat-cepat mengerjakan. Huuuuh, kerjaaan banyak.