Hari ini sudah minggu ketiga aku belajar mengenai psikologi sosial. Berarti sudah tiga kali pertemuan dengan Pak Fauzan (dosen). Nah materi kuliah hari ini adalah pengenalan psikologi sosial.
Apakah psikologi sosial itu?
Ngawur, jadi dalam mendefinisikan psikologi sosial kita sebaiknya melihat pendapat para ahli psikologi sosial. Nah siapa saja para ahlinya dan apa pendapat mereka. Check it out:
Dari pendapat para tokoh di atas dapat kita simpulkan bahwa psikologi sosial ialah ilmu tentang perilaku individu dalam situasi sosial. Sebetulnya masih banyak pendapat-pendapat lain dari para ahli. Silakan tanya Om Google atau cari di perpustakaan
Sabar mas, perbedaan psikologi sosial dengan sosiologi salah satunya adalah pada objek yang dikaji. Jika sosiologi objeknya adalah masyarakat serta norma-normanya, maka psikologi sosial membahas individunya, dalam hal ini adalah perilaku dan proses mentalnya.
Contohnya, misalkan mempelajari negara Indonesia. Maka yang dipelajari dalam sosiologi adalah interaksi di dalam masyarakat, norma-norma masyarakat tersebut serta adat istiadatnya. Sementara psikologi sosial sendiri mempelajari bagaimana setiap orang Indonesia berperilaku, apa motif individu dalam melakukan interaksi dengan masyarakat, yaa intinya psikologi sosial lebih mempelajari perilaku individu dalam konteks masyarakat.
Uuuuuh, bawel banget sih, nih perhatikan gambar berikut:
[caption id="attachment_221" align="alignnone" width="300" caption="Sekelompok Petani di Kalimantan Barat Gotong Royong Membersihkan Parit"]
[/caption]
Dari gambar di atas, sosiologi mungkin mengkaji bagaimana sistem norma dalam masyarakat petani di Kalimantan Barat masih menanamkan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan mereka. Sementara psikologi sosial mengkaji apa yang mendorong individu untuk melakukan interaksi sosial. Apakah ada hasrat ingin bersosialisasi, atau karena perilakunya memang dipengaruhi norma-norma, dan lain-lain.
Aduh kamu ini, apapun di dunia (kecuali Sang Pencipta) ini semuanya tidak dapat berdiri sendiri. Batu, meskipun ia hitam, pendiam, keras, jelek, gak mulus dan lain-lain ia tetap membutuhkan bumi sebagai tempat berpijak.
Yeeee, meteor juga butuh dimensi ruang untuk tetep eksis, meskipun ia berada di luar angkasa yang hampa tanpa udara. Nah begitu juga dengan ilmu. Ilmu tidak dapat berdiri sendiri, kedokteran selalu berdampingan dengan ilmu teknik dalam hal pengembangan alat-alat medis. Ilmu hukum dibutuhkan dalam ilmu pemerintahan untuk mengawasi jalannya kekuasaan. Sementara psikologi sosial sendiri sudah pasti akan selalu membutuhkan sosiologi sendiri. Karena yang dipelajari hampir sama yaitu permasalahan interaksi antar individu (sosial). Jadi psikolog sosial jangan merasa sombong bahwa dia mampu menyelesaikan segala problema yang ada di dunia ini dengan ilmu yang ia pelajari. Akan lebih baik lagi ia berkolaborasi dengan disiplin ilmu lain.
So Pasti
Apakah psikologi sosial itu?
"hmmm, psikologi sosial itu mengamati kondisi psikis mas-mas yang bernama sosial itu?"
Ngawur, jadi dalam mendefinisikan psikologi sosial kita sebaiknya melihat pendapat para ahli psikologi sosial. Nah siapa saja para ahlinya dan apa pendapat mereka. Check it out:
- Menurut Hartley (1961), psikologi sosial adalah cabang ilmu sosial yang berusaha memahami perilaku individu dalam konteks sosial.
- Menurut Myers (1990), psikologi sosial adalah pengetahuan tentang bagaimana orang berpikir, mempengaruhi, dan berhubungan dengan orang lain
- Brigham (1991) psikologi sosial ialah pengetahuan tentang perilaku saling pengaruh mempengaruhi antar individu atau kelompok individu
Dari pendapat para tokoh di atas dapat kita simpulkan bahwa psikologi sosial ialah ilmu tentang perilaku individu dalam situasi sosial. Sebetulnya masih banyak pendapat-pendapat lain dari para ahli. Silakan tanya Om Google atau cari di perpustakaan
"sosial, sosial, sosial melulu, apa sih bedanya sama sosiologi"
Sabar mas, perbedaan psikologi sosial dengan sosiologi salah satunya adalah pada objek yang dikaji. Jika sosiologi objeknya adalah masyarakat serta norma-normanya, maka psikologi sosial membahas individunya, dalam hal ini adalah perilaku dan proses mentalnya.
"duh masih bingung, kasih contoh dong"
Contohnya, misalkan mempelajari negara Indonesia. Maka yang dipelajari dalam sosiologi adalah interaksi di dalam masyarakat, norma-norma masyarakat tersebut serta adat istiadatnya. Sementara psikologi sosial sendiri mempelajari bagaimana setiap orang Indonesia berperilaku, apa motif individu dalam melakukan interaksi dengan masyarakat, yaa intinya psikologi sosial lebih mempelajari perilaku individu dalam konteks masyarakat.
"aduh terlalu luas, please deh, yang ada disekitar lingkungan kita aja napa sih"
Uuuuuh, bawel banget sih, nih perhatikan gambar berikut:
[caption id="attachment_221" align="alignnone" width="300" caption="Sekelompok Petani di Kalimantan Barat Gotong Royong Membersihkan Parit"]
Dari gambar di atas, sosiologi mungkin mengkaji bagaimana sistem norma dalam masyarakat petani di Kalimantan Barat masih menanamkan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan mereka. Sementara psikologi sosial mengkaji apa yang mendorong individu untuk melakukan interaksi sosial. Apakah ada hasrat ingin bersosialisasi, atau karena perilakunya memang dipengaruhi norma-norma, dan lain-lain.
"owh begitu wan, jadi mana yang lebih penting dipelajari, psikologi sosial atau sosiologi?"
Aduh kamu ini, apapun di dunia (kecuali Sang Pencipta) ini semuanya tidak dapat berdiri sendiri. Batu, meskipun ia hitam, pendiam, keras, jelek, gak mulus dan lain-lain ia tetap membutuhkan bumi sebagai tempat berpijak.
"tapi meteor, dia gak berpijak di bumi masih eksis tuh, weeee"
Yeeee, meteor juga butuh dimensi ruang untuk tetep eksis, meskipun ia berada di luar angkasa yang hampa tanpa udara. Nah begitu juga dengan ilmu. Ilmu tidak dapat berdiri sendiri, kedokteran selalu berdampingan dengan ilmu teknik dalam hal pengembangan alat-alat medis. Ilmu hukum dibutuhkan dalam ilmu pemerintahan untuk mengawasi jalannya kekuasaan. Sementara psikologi sosial sendiri sudah pasti akan selalu membutuhkan sosiologi sendiri. Karena yang dipelajari hampir sama yaitu permasalahan interaksi antar individu (sosial). Jadi psikolog sosial jangan merasa sombong bahwa dia mampu menyelesaikan segala problema yang ada di dunia ini dengan ilmu yang ia pelajari. Akan lebih baik lagi ia berkolaborasi dengan disiplin ilmu lain.
"makanya kamu ikut Gama Cendekia kan?"
So Pasti