Sebenernya niatnya mau bernostalgia, menikmati suasana kereta ekonomi Jakarta-Bogor di Sabtu sore. Tapi aku mutusin ngeliat latihan MBUI buat DMC. Hmmm ternyata suasana kereta ekonomi masih sama. Masih banyak pedagang dan pengamen. Di UI nanti aku ditemenin sama ‘pemandu’ dari pemain cymbal MBUI namanya Afwan. Aku kenal dia pertama lewat FS terus chating dan akhirnya akrab.
Perjalanan sampai di Stasiun UI dan si Afwan belum dateng. Sambil nunggu si Afwan dateng, aku jalan-jalan keluar stasiun. Tempat pertama yang aku kunjungi adalah Fakultas Psikologi. Wah ternyata emang lumayan bagus. Punya Alfamart sendiri, punya ATM sendiri. Hehehehe beda sama Fakultas Psikologi UGM. Gedung utamanya sih keren, tapi gedung kuliahnya, boro-boro. Dah jadul banget, mana kata Pak Haryanta (dosen statistika) katanya pernah kebakaran. Hahahahaha. Lalu aku ngelanjutin perjalanan ke arah masjid kampus UI. Hmm secara keseluruhan sih lebih bagus Masjid Kampus UGM. Tapi gak penting, yang penting jamaahnya banyak.
Nah si Afwan dateng, mulailah kita menyusuri kampus UI. Tempat pertama yang kita datengain adalah Fakultas Ekonomi tempatnya dia. Fakultas ini lagi ada yang dibangun. Katanya sih buat Pasca Sarjana. Lumayan gede juga. Dan selama jalan-jalan kita saling ledek-ledekin, UI yang jadul abis sama UGM yang ndeso tenan. Hahahaha, tapi tenang aja itu cuma bercanda soalnya UI dan UGM kan sahabatan, sama-sama bertujuan mencerdaskan bangsa.
Perjalanan dilanjutkan ke fakultas-fakultas lain kayak teknik, MIPA, Hukum, Rektorat dan lain-lain. Secara keseluruhan enak juga kuliah di UI. Fasilitasnya lumayan lengkap. Tapi bagi ku UGM lah tempat yang paling enak. Kehidupan di Yogya murah (tapi gak murahan), Yogya itu santun, tertib dan ramah banget. Biarpun UGM ndeso tapi itulah enaknya ndeso. Aman dan tentram. Kenapa ya banyak yang bilang kampus UGM tuh kampung, padahal UGM an ada di tengah-tegah kota. Hahahahah